Rabu, 23 Maret 2016

SEJARAH BERDIRINYA POS PARMINGGUAN HKBP SEKADAU DAN PERSIAPAN UNTUK JADI JEMAAT PENUH (HURIA NA GOK)

Diawali dengan tekad untuk merubah nasib perekonomian ke tanah Kalimantan (BORNEO), dimana karena begitu sulitnya perekonomian di Tapanuli. Banyak orang Batak yang merantau meninggalkan kampung halamannya dengan  tujuan mencari pekerjaan ke negeri orang. Dengan modal keberanian dan “kebatakannya” berangkat ke tanah Kalimantan Barat mengadu nasib mencari kerja. Sampailah ke suatu daerah yang bernama Sekadau. Penuh dengan perjuangan hidup orang Batak yang telah meninggalkan kampung halamannya mencari pekerjaan dan juga mencari orang Batak yang telah lebih dahulu berada di Kalimantan Barat, khususnya di Sekadau.Orang Batak yang merantau ke Kalimantan adalah mayoritas warga jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan dari kampung halamanya. Namun karena gereja HKBP tidak ditemukan di daerah Sekadau, banyak orang Batak yang ibadah ke gereja yang ada di Sekadau dengan pemikiran yang penting biasa ibadah dan ada juga yang tidak ibadah ke gereja.
Di daerah Sanggau yang jaraknya kurang lebih 50-an Km ada gereja HKBP, kemudian sebagian mendaftarkan diri sebagai jemaat di HKBP Sanggau. Karena melihat jarak yang begitu lumayan jauhnya kebanyakan yang mengikuti ibadah setiap hari minggunya sekali-sekali ke Sanggau. Ada yang ibadah di gereja terdekat di Sekadau sebagai simpatisan.
Pada tahun 2003, karena berlakunya sistem otonomi daerah maka mekarlah Sekadau mejadi Kabupaten yang baru, pisah dari Kabupaten Sanggau. Dengan terbentukanya Sekadau menjadi Kabupaten timbullah keinginan dari orang Batak yang  sudah terdaftar menjadi warga jemaat di HKBP Sanggau dan juga yang belum terdaftar untuk mendirikan gereja HKBP di daerah Sekadau. Keinginan itu akhirnya didukung oleh gereja HKBP Sanggau Kapuas.
Pada tahun 2005, mulailah diadakan “Partangiang” (Pertemuan doa) setiap tiga bulan sekali di rumah-rumah yang dilayani langsung oleh Pendeta HKBP Ressort dan Sintua (Penatua) Ressort Sanggau Kapuas. Walaupun rutin setiap tiga bulan sekali berjalan jadwal partangiangan banyak juga kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Hal ini berlangsung selama kurang lebih lima tahun.
Dengan menghadapi beragam pergumulan, dan seriring dengan bertambahnya jemaat HKBP yang berdomisili di daerah Sekadau, pada tahun 2010 gereja HKBP Sanggau melalui Pdt. Ir. P. Hutasoit, M.Div mengeluarkan SK Pembentukan Panitia Pembangunan Gereja HKBP Sekadau. Terpilihlah bapak E. Silaban, S.T menjadi Ketua Panitia Pembangunan.
Pada tanggal 28 Maret 2010 dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Pdt. Ir. P. Hutasoit, M.Div di sebidang tanah yang di sumbangkan oleh Kel. Bapak T. Nainggolan, SH, MKn di jalan Rawak Sekadau. Peletakan batu pertama itu dihadiri oleh seluruh jemaat HKBP Sekadau, Bupati Sekadau bapak Simon Petrus, Ketua BAMAG Kab. Sekadau, Perwakilan Jemaat HKBP Sanggau, HKBP Balai Karangan, HKBP Gunug Meliau, HKBP Parindu, HKBP Sosok, HKBP Sintang, HKBP Nanga Pinoh dan gereja-gereja sahabat yang ada di sekitar wilayah Kabupaten Sekadau. Dan pada saat itu juga dilaksanakan acara ibadah Baptisan Kudus (tardidi) kepada seorang anak yang bernama Valentino Sitanggang, anak dari bapak Sitanggang/ br. Tambunan. Dengan demikian resmilah terbentuk jemaat HKBP Sekadau. Namun jemaat HKBP Sekadau menghadapi suatu pergumulan yang tidak dapat dihindari bahwa pembangunan gereja HKBP Sekadau harus pindah tempat dari jalan Rawak Sekadau. Dengan keteguhan iman dan kesatuan jemaat HKBP Sekadau, tetap mengandalkan Tuhan untuk melancarkan setiap rencana pendirian gereja HKBP di Sekadau.
Dalam perkembangan selanjutnya, dengan kesatuan dan keyakinan kepada Tuhan Yesus Kristus warga jemaat dikuatkan dan diberikan sukacita dimana Panitia Pembangunan dengan dana yang ada dan sumbangan dari bapak T. Nainggolan, SH. Mkn membeli sebidang tanah yang berlokasi di jalan Sintang Km 6. Lambatlaun akhirnya Panitia Pembangunan menyelesaikan pembelian tanah gereja tersebut dan dilanjutkan dengan pengecoran beton jalan akses ke gereja dan cor beton batas tanah gereja. Seiring dengan berlangsungnya proses pembangunan gereja, Ibadah Minggu secara rutin dimulai pada tanggal 11 April 2010 di rumah bapak E. Silaban, ST di jalan Sintang yang dilayani oleh Pdt. Ir. P. Hutasoit, M.Div selaku Pendeta HKBP Ressort Sanggau Kapuas. Para Sintua (penatua) pertama di HKBP Sekadau adalah St. Drs. S. Simanjuntak; St. K. Sinambela dan St. M. Simanullang dan jemaat yang tetap pada saat itu sekitar 15 Kepala Keluarga.
Pada tanggal 14 April 2014, HKBP Sekadau melaksanakan pelayanan pemberkatan nikah yang pertama sekali yang dilayani oleh Pdt.Hotbin FW. Sitanggang, S.Th yaitu pemberkatan nikah Dompak Binsar Parlindungan Hutapea dengan Fatmawati br. Hutahaean yang dilaksanakan di gedung Ketak Ketik karena alasan gedung gereja yang tidak mampu menampung para undanagan. Jemaat HKBP Sekadau kembali menghadapi pergumulan dalam proses pembangunan gedung gereja HKBP Sekadau, karena kondisi tanah adalah rawa dan kurang kokohnya pondasi bangunan gedung gereja pun turun dan rusak. Kesatuan jemaat HKBP Sekadau kembali diuji. Namun Tuhan baik dan tetap setia menyertai dan memberikan pengharapan kepada seluruh jemaat HKBP Sekadau dan diberikan semangat yang pantang menyerah untuk memwujudkan gereja HKBP Sekadau.
          Pada tanggal 28 Agustus 2011, jemaat HKBP Sekadau menyewa sebuah ruko di jalan Merdeka Barat Km. 1 untuk tempat ibadah setiap Minggu. Dan pada tahun itu juga di bentuklah Panitia Pembangunan yang baru yakni bapak M. G. Hutapea sebagai Ketua Pembangunan yang bertugas untuk melaksanakan kelanjutan pembangunan gedung gereja HKBP Sekadau. Dengan adanya dana bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sekadau dan dana jemaat HKBP Sekadau serta sumbangan dari jemaat HKBP yang diluar Sekadau dan sumbangan para donator. Berkat penyertaan Tuhan, proses pembangunan gedung gereja dapat dilaksanakan. Dengan modal dana sebesar 5o juta yang merupakan dana bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sekadau, dan juga dukungan dari bapak Myokang yang mau membantu untuk mendahulukan pengerjaan pembangunan gedung gereja HKBP Sekadau dengan perjanjian bahwa kekurangan dana akan diselesaikan apabila dana sudah tersedia. Selama proses pembangunan gedung gereja ibadah rutin dilaksanakan di ruko setiap minggunya.
Pada tahap pertama Panitia pembangunan menyelesaikan pembangunan gedung gereja dengan ukuran 8x12 meter dan teras gereja. Tanggal 26 Agustus 2012 resmilah kegiatan ibadah Minggu yang pertama sekali di gedung gereja yang baru dibangun sekaligus diadakan pentahbisan penatua HKBP Sekadau yaitu St. A. Samosir dan St. ME. Sihombing.
Pada tanggal 6 Januari 2013, untuk pertama sekalinya HKBP Sekadau melaksanakan Naik Sidi (Peneguhan Iman) kepada Debora Lasma Julita Larasati Simanjuntak, Tiurmina Tambunan, Robbu Oloan Tambunan, Daud Tambunan, Irfan Arief Swandi Lubis, Riska Helvia Nainggolan dan Novia Udur Selvionita Simatupang. Atas kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus Raja Gereja jemaat HKBP Sekadau pada akhir tahun 2013 dapat menyelesaikan kewajiban pelunasan atas kekurangan dana pembangunan gedung gereja tahap pertama kepada bapak Myokang. Pada tahap kedua Panitia Pembangunan dieri tugas untuk melanjutkan pembangunan gedung gereja dengan penambahan gedung gereja seluas 3x8 meter, ruang parhobasan (konsistori) seluas 3x8 meter, jalan beratap akses untuk ke kamar mandi 2x5 meter dan pemasangan porselen. Puji Tuhan, gedung gereja HKBP Sekadau telah berdiri. Saat ini gedung gereja HKBP Sekadau sudah memadai untuk menampun jemaat yang melaksanakan ibadah setiap Minggunya, dan para penatua juga sudah memiliki ruangan untuk persiapan pelayanan (parhobasan). Dan saat ini jumlah jemaat tetap ada sekitar 25 Kepala Keluarga dan ada beberapa jemaat simpatisan (jemaat HKBP dari luar daerah yang bekerja di daerah Sekadau).
Jemaat HKBP Sekadau saat ini  yang terdaftar di Kantor Pusat HKBP di Pearaja adalah Parmingguon atau Pos Pelayanan. Dengan rasa syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus, jemaat HKBP Sekadau sehati, sepikir berkerinduan dalam proses selanjuntnya berkeinginan diresmikan untuk menjadi JEMAAT PENUH atau HURIA NA GOK. Rencana ini pada akhirnya disambut baik oleh Pdt. Hotbin FW. Sitanggang, S.Th dan pada tanggal 8 Nopember 2015 diadakan rapat jemaat (rapot Huria) untuk membentuk Panitia Peresmian Gereja HKBP Sekadau menjadi HURIA NA GOK. Terpilihlah bapak M. G. Hutapea sebagai Ketua dan resmi dikukuhkan dengan SK Pendeta Ressort Sanggau Kapuas tanggal 14 Nopember 2015. Peresmian HKBP Sekadau menjadi Huria Na Gok direncanakan pada hari Minggu tanggal 24 April 2016.
Memasuki awal tahun 2016 HKBP Sekadau melakukan persiapan yang matang untuk peresmian menjadi Huria Na Gok. Pada tanggal 8 Februari 2016, HKBP Sekadau menerima kehadiran seorang pendeta, yaitu Pdt. Aris Suhendro Panjaitan, S.Th yang akan melayani di HKBP Sekadau untuk sementara waktu membantu proses persiapan peresmian HKBP Sekadau menjadi Huria Na Gok.

Parhalado HKBP Sekadau Ressort Sanggau Kapuas saat ini adalah:
·         Pdt. Aris Suhendro Panjaitan, S.Th               Pendeta Huria
·         St. Drs. S. Simanjuntak                               Pimpinan Jemaat
·         St. K. Sinambela
·         St. M. Simanullang
·         St. A. Samosir
·         St. ME. Sihobing
·         CSt. C. Simbolon
·         St. Silalahi                                                  Sintua HKBP di Jakarta

Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja, HKBP Sekadau dapat berjuang dari memulai membuka Partangiangan, Parmingguon dan jika Tuhan berkehendak HKBP Sekadau menjadi Jemaat Penuh. Tuhan Yesus memberkati.

Salam,

Pdt. Aris Suhendro Panjaitan, S.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar